Selasa, 19 April 2011

Keajaiban Alam " Pohon Kelapa Bercabang "

" Pohon Kelapa bercabang "
Pohon kelapa pada umumnya tegak lurus, ato miring, dan tidak mempunyai cabang seperti pohon-pohon yang lainnya, tapi apa yang tidak mungkin di dunia ini selama Allah mempunyai kehendak, Allah hanya mengatakan "Kun Fayakun", maka jadilah, Allah Maha Segala-galanya, Pohon kelapa di daerah Tuban Bali mempunyai 2 cabang, dan semua cabangnya berbuah sama seperti pohon kelapa yang lainnya, dan buahnya pun banyak buanget,,,,,,, waaaahhhhh keren kan,,,
hemmmmmhh,,, so tunggu apalagi,,,, kalo ada yang penasaran, silahkan dateng aja ke Bali, dan bagi yang sudah di bali jalan-jalan ke Tuban......
Thank's

Label:

Tiga Gili "Desa Dunia" di Tengah Laut Lombok

TANAH AIR

QWADRU WICAKSONO
Berjemur sinar matahari di hamparan pasir putih memberikan kenikmatan tersendiri dan menjadi salah satu hal yang mendorong wisatawan mancanegara mengisi liburan di obyek wisata Gili Trawangan di Desa Gili Indah, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, akhir Desember 2009.

Khaerul Anwar
Inilah ”desa dunia” pasca-Bali. Ini memang julukan bagi obyek wisata tiga gili atau pulau kecil yang berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Sebutan itu dapat dibuktikan melalui keberadaan sejumlah hotel berbintang yang umumnya milik investor asing yang bekerja sama dengan warga setempat sebagai pemilik lahan. Juga suasana di pesisir tiga gili, Trawangan, Meno, dan Air, yang didominasi turis muda usia dari mancanegara, yang berwisata di pulau kecil yang masih bersih dari polusi dan terpisah dari Pulau Lombok itu.
Suasana ”desa dunia” sangat kental di Trawangan, terindikasi dari bahasa yang digunakan wisatawan, seperti bahasa Jerman, Perancis, Spanyol, dan Jepang; malah ada sekelompok kecil wisatawan yang berkomunikasi dengan bahasa Lebanon. Meski demikian, pelancong yang berbahasa Inggris lebih dominan.
Tidak seramai Kuta, Bali, memang, tetapi Ali dan Kahlil, keduanya wisatawan warga Swedia keturunan Lebanon, mengaku terhibur dengan suasana Trawangan. ”Di sini suasana tenang, alami, tidak ada polusi, saya suka,” ujar Ali, yang bersama 12 rekannya tinggal selama tiga hari pada pertengahan Januari.
Di Gili Trawangan tidak diizinkan menggunakan kendaraan bermesin. Yang diizinkan hanya cidomo (kendaraan khas), kuda, dan sepeda gayung. Transportasi ini disewakan kepada wisatawan yang ingin jalan-jalan mengitari pulau seluas 338 hektar itu.
Gili Trawangan yang berada di deretan barat menjadi pilihan utama karena memiliki fasilitas lebih lengkap, seperti penginapan, hiburan malam, sarana komunikasi dan transportasi yang nyaris sepanjang hari melayani warga lokal ataupun wisatawan dari Pelabuhan Bangsal, Desa Pemenang, ke Gili Trawangan, termasuk ke Gili Air yang berada di deretan paling timur.
Agak berbeda dengan Gili Meno, yang diapit dua pulau tetangganya, sarana dan prasarana pendukungnya kurang lengkap meski suasana lingkungan sekitar Meno relatif sepi dan tenang, mungkin cocok untuk wisata keluarga.
Dari tiga gili itu, wisatawan dapat menikmati matahari terbit dari balik Gunung Rinjani, lalu matahari terbenam, dan Gunung Agung di Bali, serta berbagai atraksi bahari yang disukai, seperti diving dan snorkling. Ada taman laut Meno Wall, dinding tebing curam di antara Meno dan Trawangan, yang bisa disaksikan pada kedalaman 15 meter.
Gili Meno juga dilengkapi danau ”alam” berair asin, serta area tempat persinggahan burung-burung yang bermigrasi, aneka jenis dan warna ikan hias, seperti tiger fish, blue moon, dan ikan kepe-kepe yang masuk keluar terumbu karang. Para penyelam pun membawa roti yang dimasukkan dalam botol bekas air mineral. Saat di dalam air, roti itu disemprotkan guna menarik perhatian ikan hias itu.
Kecuali ribbon coral dan finger coral, hampir di semua tempat di perairan tiga gili itu terdapat terumbu karang berwarna biru. Terumbu karang biru masuk marga Acropora. Warna biru itu disebabkan warna pigmen zooxanthela atau alga bersel tunggal berwarna biru dan hidup bersimbiosa dalam jaringan karang. Suasana ini bagaikan karang biru di Laut Karibia.
Mau uji nyali, cobalah naik boat ke sekitar 100 meter barat-selatan dari Gili Trawangan. Di situ, selain ada ikan hias lion fish dan ikan sotong, juga ada shark point, sarang ikan hiu white tip di kedalaman 25-30 meter. Bagi yang mengikuti kursus selam, lokasi ini wajib dikunjungi.
Jika enggan berbasah-basah, ada glass bottom boat yang lantainya tembus pandang.
Banyak jalan menuju gili itu. Jika sekadar tur singkat atau ”cuci mata”, bisa mencarter boat dari obyek wisata Senggigi, Lombok Barat, yang sewanya Rp 350.000-Rp 550.000. Senggigi-Trawangan ditempuh sekitar 60 menit dengan boat.
Menumpang angkutan umum dari Senggigi ke Pelabuhan Bangsal, Desa Pemenang—pintu masuk ke tiga gili itu—adalah alternatif lain. Kondisi jalan di jalur ini beraspal hotmix, dengan medan menanjak dan tikungan menelusuri kawasan pantai serta pada tempat tertentu dari kejauhan tampak gugusan tiga gili itu.
Boleh juga menumpang angkutan umum dari Mataram, Ibu Kota Nusa Tenggara Barat, ke Pelabuhan Bangsal. Dalam perjalanan, para wisatawan singgah sejenak di sekitar kawasan Hutan Pusuk, bermain-main dengan komunitas kera abu-abu kemudian mencicipi air tuak manis yang dijajakan di pinggir jalan.
Sekalian juga menengok proses produksi gula merah yang dilakukan warga di sekitar kawasan hutan itu dari mengambil air aren di pohonnya sampai mengolahnya menjadi gula jawa.
Keunggulan komparatif tiga gili itu menjadi magnet yang dinikmati wisatawan, kalangan usaha, dan masyarakat. Hanya saja, mengedepankan hitung-hitungan ekonomi yang diraih, lalu mengabaikan aspek lingkungan, justru memperburuk persoalan lingkungan yang dalam dua dekade terakhir ini dirasakan masyarakat. Jika lalai menjaga lingkungan yang menjadi daya tarik tiga gili itu, niscaya ”desa dunia” ini ditinggal pelancong.
 

Label:

Kunjungan Wisatawan ke Lombok Normal

MATARAM, KOMPAS - Kunjungan wisatawan asing ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, masih berjalan normal sehari setelah ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton, Jakarta. Beberapa hotel di obyek wisata Senggigi, Lombok Barat, Sabtu (18/7), terus kedatangan tamu. Selain itu, belum ada wisatawan yang membatalkan kunjungan ke Lombok.
”Sampai hari ini tidak ada yang membatalkan kunjungan. Bahkan siang ini ada 40 tamu baru yang menginap di sini,” ujar Oka Yana, Manajer Pemasaran Hotel Senggigi Beach, sambil menunjuk wisatawan asing yang mandi di laut dan duduk santai di pantai dekat hotel.
”Teman-teman di hotel lain, seperti Sheraton Hotel dan Holiday Inn di Lombok, atau rekan kami di Bali juga bilang kunjungan wisatawan berjalan normal. Tadi ada tamu minta tambahan kamar, tetapi kami tolak karena 166 kamar sudah terisi semua,” tutur Oka.
Wisatawan mancanegara yang datang hari itu berasal dari Eropa, seperti Jerman, Perancis, Belanda, Italia, dan Swiss, yang sudah memesan kamar tiga bulan lalu. Wisatawan yang memesan kamar hingga September tidak membatalkan kedatangan mereka dan tetap menginap di hotel itu.
Berdasarkan pengalaman pada tragedi Bom Bali I dan Bom Bali II, pembatalan dilakukan sehari setelah peristiwa terjadi dan berlanjut hingga berhari-hari kemudian. Pembatalan juga terindikasi dari biro perjalanan yang tidak minta kontrak kerja, mengulur waktu kunjungan, ataupun minta penurunan harga.
Hal seperti itu belum terlihat sehari setelah peristiwa ledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jumat lalu. ”Malah pada 22 Juli mendatang kami mau menandatangani kontrak dengan biro perjalanan dari Australia yang akan membawa tamu tahun depan,” ucap Oka.
Oka menambahkan, ada-tidaknya pengaruh ledakan bom di Jakarta itu baru bisa diketahui seminggu ke depan. Namun, diharapkan kejadian itu tidak berpengaruh ke daerah lain, apalagi pada Juni-Juli ini merupakan puncak kunjungan wisatawan. Saat ini tingkat hunian rata-rata hotel di atas 60 persen meskipun ada juga hotel yang telah penuh untuk beberapa hari ke depan.
Hotel di Bandung
Di Kota Kembang, Bandung, Jawa Barat, tingkat okupasi hotel pascapeledakan bom di Kuningan, Jakarta, masih stabil. Salah satu penyebabnya, hampir 90 persen pengunjung hotel berasal dari dalam negeri.
Ketua Asosiasi General Manager Hotel Berbintang 3, 4, dan 5 Bandung Rully Zulkarnain, Sabtu di Bandung, mengatakan, belum ada pembatalan pesanan kamar untuk masa libur hari Sabtu hingga Senin depan.
”Pengunjung dari dalam negeri yang berlibur di Bandung umumnya kurang sensitif terhadap isu bom. Penurunan pesanan kamar diperkirakan bisa terjadi untuk pengunjung dari luar negeri, seperti Australia dan Eropa,” kata Rully.
Rully, yang juga General Manager Hotel Holiday Inn, mencatat kurang dari 10 persen pengunjung hotel di Bandung berasal dari luar negeri. Di Holiday Inn, misalnya, hanya sekitar 20 persen pengunjung dari luar negeri, terdiri atas 17 persen dari Asia Tenggara dan 3 persen dari Australia dan Eropa.
Meski demikian, pihaknya mewaspadai kemungkinan penurunan pengunjung hotel, baik dari dalam maupun luar negeri, sebesar 5-10 persen. Persentase penurunan sempat terjadi pascapeledakan bom di Bali dan Kuningan pada tahun 2002-2003. Penurunan okupasi kala itu bahkan terjadi selama sebulan.
Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi Mayor Jenderal Rasyid Qurnuen Aquary juga menginstruksikan seluruh jajarannya agar bersiaga dan lebih sering berpatroli di kawasan hotel-hotel.
”Mulai dari danramil, dandim, dan jajaran di atasnya harus lebih sering-sering berkeliling. Dengan kemunculan petugas berseragam diharapkan bisa mengurungkan niat pelaku terorisme. Itu sekaligus memberikan rasa aman dan percaya bagi pengunjung hotel,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat Inspektur Jenderal Timur Pradopo mengerahkan tim tambahan untuk pengamanan di sejumlah pintu-pintu terminal dan pintu masuk menuju Jabar. Namun, Timur menolak menyebutkan jumlah personel yang dikerahkan. ”Penambahan personel akan disesuaikan dengan kondisi,” katanya.
Meskipun berstatus siaga satu menyusul ledakan bom di Jakarta, pada hari Sabtu Bandung tetap ramai. Jalanan macet seperti akhir pekan sebelumnya. Factory outlet dan pusat perbelanjaan juga padat pengunjung.
”Semua pusat keramaian, hotel, dan tempat-tempat vital kami prioritaskan penjagaannya,” kata Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Bandung Komisaris Besar Imam Budi Supeno.
Tambah personel
Pengamanan obyek-obyek vital di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, juga diperketat. Setiap obyek dijaga 25 personel Kepolisian Kota Besar Samarinda.
”Obyek-obyek vital, antara lain mal, hotel berbintang, sekretariat pemerintah dan lembaga negara, serta instalasi PDAM dan Pertamina,” kata Kepala Poltabes Samarinda Komisaris Besar Abdul Kamil Razak, Sabtu.
Gilimanuk, salah satu pintu utama ke Bali dari arah barat, dalam penjagaan lebih ketat dari biasanya. Jumlah personel pengamanan ditingkatkan, dari 40 menjadi 53 orang. Pemeriksaan kartu tanda penduduk (KTP) diperketat, terutama terhadap warga yang menyeberang dari Ketapang (Banyuwangi, Jatim) ke Gilimanuk (Kabupaten Jembarana, Bali).
”Kami tiba di Gilimanuk Jumat malam. Sesuai penugasan dari atas, kami akan rutin berpatroli dan siaga 24 jam mendukung kepolisian untuk mengamankan kawasan Gilimanuk,” kata Komandan Peleton Kompi C Yonif 900/Raider Tabanan, Letnan Satu Armi, yang sekaligus komandan regu di Gilimanuk, Sabtu petang. (rul/bro/rek/mhf/bay/ans)

Label:

Hymne Oh Pondokku

Oooh Pondokku
Tempat naung kita
Dari kecil Sehingga Dewasa
Rasa bathin damai dan sentosa
Di lindungi Allah Ta'ala
Oh Pondokku
Engkau berjasa pada ibuku Indonesia
Tiap pagi dan petang
Kita beramai sembahyang
Mengabdi pada Allah Ta'ala
Di dalam hati kita
Wahai Pondokku temptaku
Laksana ibu kandungku
Nan kasih serta dayang padaku
oooh Pondokku
I.......Bu........Ku............

Label:

Jumat, 08 April 2011

Ikatan Mahasiswa Bali NTB

photo by Joe
photo by joe
photo by Joe
BALI adalah sebuah pulau eksotis, mempunyai daya tarik tersendiri, maka tidak heran bila banyak yang berkunjung ke pulau ini, sebagai kota yang maju, Bali tidak saja maju dalam bidang pariwisata tapi juga maju dalam bidang pendidikan,  oleh karna itu banyak orang-orang dari luar daerah salah satunya dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, banyak yang elanjutkan studynya ke pulau Bali. Ikatan Mahasiswa Bali-NTB merupakan salah satu komunitas mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di NTB yang kuliah di pulau Bali, komunitas ini mulai berjalan sejak tahun 2011, organisasi ini hanya sebagai wadah untuk mempererat uhkwah islamiyah dan tali silaturrahmi antar sesama mahasiswa. Poto di atas menunjukkan saat di adakannya kumpul bersama di halaman kampus Udayana pada hari minggu sore. perkumpulan itu membahas tentang bagaimana dan kegiatan apa yang akan di adakan untuk ke depannya. haaaaahhh sekian juluk kentalokku kat e nulis ni....
terima kasi, mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya saya mohon maaf akhirul kalam
wabillahittaufiq wal Hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuhu.

Label:

Minggu, 03 April 2011

Bisillahirrahmaanirrahiim

Label: